“business visioning” unit usaha

Transformasi menyeluruh menjadi strategi kunci dalam upaya mewujudkan cita-cita ITB sebagai perguruan tinggi motor pembangunan nasional yang berkelas dunia. Salah satu tahapan transformasi ITB 2025 yang termaktub dalam rencana strategis ITB adalah perwujudan ITB Enterprises melalui pemantapan kemitraan strategis lokal-global dan juga komersialisasi penelitian untuk penguatan industri nasional.

Business Visioning merupakan bagian dari proses transformasi yang dibutuhkan untuk membangun ekosistem bisnis sehingga tepat sasaran dan memiliki roadmap yang jelas dalam mengalokasikan sumber daya dan menjalankan operasional perusahaan. Untuk menyelaraskan visi tersebut, Badan Pengelola Usaha dan Dana Lestari (BPUDL) menyelenggarakan talkshow bertajuk “Business Visioning: Transformasi Bisnis Unit Usaha Komersial dalam Mendukung Kemandirian ITB,” yang diselenggarakan secara luring di Sheraton Hotel Bandung pada Sabtu (27/11/2021).

Acara dibagi menjadi 3 sesi dan dibuka oleh Ketua MWA, Yani Panigoro serta dihadiri oleh para stakeholder yang sangat berpengaruh terhadap pembentukan ekosistem bisnis di ITB, di antaranya perwakilan senat akademik, Rektor dan para wakilnya, dekan fakultas sekolah serta pada direksi unit usaha. Sesi pertama dibuka oleh video dari Dewan Penasihat Lembaga Pengawas Investasi sekaligus advisory board BPUDL, Darwin Cyril Noerhadi. Cyril menyampaikan bahwa BPUDL perlu membantu ITB Pusat untuk menciptakan kemandirian ITB dimulai melalui regulatory dan governance yang merupakan key driver dari ketiga inisiatif lainnya, yaitu expertises, digitalization dan ecosystems.

Acara dilanjutkan dengan diskusi yang dipandu oleh Direktur PT LAPI ITB Muhammad Hariyadi Setiawan, dengan topik Membangun Ekosistem Bisnis di Perguruan Tinggi. 

Rektor ITB sebagai salah satu narasumber sesi satu mengatakan bahwa diperlukan dukungan untuk melaksanakan tugas mulia dalam dunia Pendidikan di ITB salah satunya adalah dengan menjalankan bisnis yang bermartabat dan sesuai kompetensi kita. Narasumber lain sesi pertama ini yaitu Rinaldi Firmansyah (Komisaris Utama PT Pertamina Hulu Energi Rinaldi Firmansyah) dan Ery Yunasri (Konsultan Hukum Bisnis BPUDL).

Pada sesi kedua tentang “Road Map Unit Usaha Komersial ITB” Kepala BPUDL menyampaikan bahwa ITB masih berada di peringkat tertinggi dalam pengelolaan dana lestari dan asetnya, dibandingkan dengan PTN-BH lainnya di Indonesia, namun isu pengelolaan majority ownership masih menjadi masalah besar di kala kinerja ventura atau entitas anak minoritas masih sulit untuk bersaing di internal ITB. Pada sesi ini kedua advisory board BPUDL, Rinaldi Firmansyah dan Bernardus Djonoputro serta komisaris PT RII Gilarsi Setijono turut memberikan tanggapan atas presentasi Kepala BPUDL.

Topik “Transformasi Bisnis Pascapandemi Covid-19,”  dipandu oleh Ahmad Faizal, Sekretaris BPUDL dan menjadi sesi terakhir yang menghadirkan Gilarsi Wahyu Setijono (Komisaris PT RII), Bernardus Djonoputro (Executive Director PT Ernst & Young) dan juga Yusmar Anggadinata (Direktur PT LAPI), Bernardus menyampaikan bahwa pola pikir dan perencanaan ulang masa depan akan menentukan perusahaan mana yang akan bangkit dari tekanan pandemi dan mana yang berhenti. Skenario perencanaan perusahaan sepatutnya mengacu kepada megatrend masa depan.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *