Panitia pemilihan Ketua Ikatan Alumni ITB menyelenggarakan diskusi antara BPUDL, Keluarga Mahasiswa (KM), serta seluruh calon ketua alumni ITB. Pertemuan dilakukan secara daring pada tanggal 3 April 2021 yang dihadiri oleh Yani Panigoro (MWA), Deddy Koesrindartoto, Ph.D (BPUDL), Dwi Larso (Direktur LPDP), Nada (Presiden KM ITB) serta 8 calon ketua alumni ITB, Honesti Basyir (TI’87), I Made Dana Tangkas (TI’84), Gembong (MS’86), Hariyono (IF’85), Bimo Sasongko (IF’90), Gatot Sudariyono (MS’80), Seterhern Akbar Suriadinata (EL’03). Syarifah Amelia (FI’07) berhalangan hadir, namun diwakili oleh tim suksesnya. Pertemuan dibuka oleh Ibu Yani Panigoro dan dilanjutkan dengan presentasi dari Kepala BPUDL dan Presiden KM ITB.
Pertemuan tersebut menjadi jembatan komunikasi apa yang ITB perlukan, bagaimana endowment fund dikelola dan kontribusi yang dapat diberikan oleh para alumni kepada ITB. Concern utama pertemuan tersebut adalah banyaknya mahasiswa yang masih menunggak biaya pendidikan. Nada mengutarakan bahwa Kesma memilki program untuk membantu teman-teman mahasiswa yang memilki kesulitan untuk membayar biaya kuliah dan BPUDL siap untuk memfasilitasi penghimpunan dana dalam bentuk dana donasi bersyarat yang didokumentasikan dalam bentuk perjanjian donasi.
Hasil pertemuan tersebut membawa kebahagiaan bagi semua pihak karena para caketum berkomitmen untuk memberikan kontribusinya membantu biaya pendidikan mahasiswa ITB. Total komitmen donasi mencapai Rp1 miliar. Disamping para caketum juga banyak yang berkontribusi melalui Fakultas Sekolah masing-masing.
BPUDL, KM dan para caketum sepakat bahwa komunikasi dan kebersamaan merupakan kunci kontribusi kepada almamater sehingga secara long term, engagement tetap selalu terjaga. “Jangan lelah mencintai ITB. Jangan lelah untuk berkontribusi untuk ITB”